Perawatan Paliatif Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien dan Keluarga
Perawatan Paliatif Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker dan Mengurangi Beban Keluarga
Maria A. Witjaksono
“Semua usaha telah dilakukan, tetapi hasilnya tidak seperti yang kami harapkan. Tidak ada lagi yang dapat dilakukan, jadi sebaiknya pasien dibawa pulang”atau
Karena pengobatna sudah selesai….sekarang pasien saya serahkan ke tim Paliatif…..
Kalimat tsb sering kita dengar ketika seorang pasien kanker mengalami penyakit yang progresif yang tidak dapat dihentikan dengan pengobatan kanker seperti operasi, radiasi, kemoterapi atau pengobatan lain. Pasien dinyatakan masuk dalam stadium terminal.
Pada kondisi seperti di atas, pasien biasanya mengalami penderitaan akibat berbagai gejala yang muncul, bisa akibat penyakitnya, karena efek samping pengobatan, karena tirah baring atau karena penyakit lain yang menyertai. Hal tersebut dapat menimbulkan penderitaan bagi pasien dan beban bagi keluarga. Selain gejala fisik, pasien juga dapat mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan, depresi atau frustrasi, kesulitan sosial misalnya menarik diri atau masalah spiritual yangdapat muncul dalam bentuk menyalahkan diri, penyesalan atau marah kepada Sang pencipta
Menghadapi hal tsb, keluarga biasanya mengalami kebingungan, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Istilah paliatif juga menjadi hal baru yang tidak dimengerti. Artikel ini membahas tentang definisi perawatan paliatif, apa tugasnya dan jenis layanan yang diberikan, agar pemebaca memahami dan bisa mendapatkan perawatn yang diperlukan bagi nagi pasien dan dukungan bagi keluarga yang mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit stadium lanjut atau terminal.
DEFINISI:
Perawatan paliatif adalah suatu pendekatan untuk mencapai kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan mencegah dan mengurangi penderitaan melalui identifikasi dini, penilaian yang seksama dan pengobatan nyeri dan masalah masalah lain, baik masalah fisik, psikososial dan spiritual
PRINSIP-PRINSIP PERAWATAN PALIATIF
- Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain
- Menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai proses normal
- Tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian
- Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial dan spiritual
- Memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin
- Memberikan dukungan kepada keluarga sampai masa dukacita
- Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarganya
- Menghindari tindakan yang sia sia
BENTUK LAYANAN PALIATIF
- Penanggulangan nyeri
- Penanggulangan keluhan lain penyerta penyakit primer :
- gangguan saluran nafas
- gangguan saluran cerna
- gangguan saluran kemih
- gangguan aktifitas, dll
- Bimbingan psikologis, sosial & spiritual
- Persiapan kemampuan keluarga untuk perawatan pasien di rumah
- Kunjungan rumah berkala, sesuai kebutuhan pasien dan keluarga
- Bimbingan perawatan untuk pasien dan keluarga
- Asuhan keperawatan terhadap pasien dengan : luka, gastrostomi, colostomy, selang makan (NGT), kateter dll
- Membantu penyediaan sarana / alat bantu kesehatan : tabung O2, suction, nebulizer, kasur dekubitus, dll.
- Membantu penyediaan tenaga perawat home care
- Membantu penyediaan pelaku rawat / caregiver
- Membantu kesiapan menghadapi akhir hayat dengan tenang dan dalam iman
- Memberi dukungan masa duka cita
- Konsultasi melalui telepon
TEMPAT LAYANAN PALIATIF
Kegiatan perawatan paliatif dapat dilakukan melalui :
-
- Layanan Paliatif di rumah : Hospice Home Care, Home Visit
- Layanan Paliatif Rawat Jalan : poli paliatif
- Layanan Paliatif Rawat Inap DI Rumah Sakit
KAPAN PERAWATAN PALIATIF SEBAIKNYA DIBERIKAN?
Sesuai definisi yang baru, WHO menganjurkan perawatan paliatif tidak hanya pada pasien yang telah sampai pada stadium terminal, namun sebaiknya dimulai lebih awal sesuai kebutuhan pasien dan keluarga. Namun prinsionya bila pasien mengalami penderitaan dan keluarga menglami kesulitan dalam merawat pasien
TIM PERAWATAN PALIATIF
Untuk dapat mencapai tujuan perawatan paliatif sehingga dapat mengurangi penderitaan pasien dan beban keluarga serta mencapai kualitas hidup yang lebih baik, diperlukan sebuah tim yang bekerja secara terpadu yang melibatkan berbagai disiplin dan spesialis, dan bidang psikologi, sosial dan spiritual. Perawatan paliatif juga sangat membutuhkan tenaga relawan. Dengan prinsip interdisipliner, tim paliatif secara berkala melakukan diskusi untuk melakukan penilaian dan diagnosis, untuk bersama pasien dan keluarga membuat tujuan dan rencana perawatan paliatif, serta melakukan monitoring dan follow up.