Kanker otak, masalah dan penanganannya
Dr. dr. Made Agus Mahendra Inggas, SpBS.
Kanker otak merupakan penyakit yang berakibat sangat fatal bagi penderitanya. Sampai saat ini sebanyak 120 jenis tumor di otak telah diketahui dimana sebagian tumor itu tidak bisa diterapi dan berujung dengan kematian. Deteksi dini dan penanganan yang komprehensif sangat mempengaruhi apakah penderita bisa bertahan hidup atau tidak?, dan walaupun memang bisa bertahan hidup dengan kanker otak, apakah bisa menjalankan kehidupan sehari-hari dengan kualitas hidup yang baik?.
Deteksi dini kanker otak dengan hanya menunggu tanda dan gejala muncul membuat terapi yang diberikan sangat terlambat, disamping itu yang terpenting adalah setiap orang akan mengalami tanda dan gejala kanker otak yang berbeda-beda. Tidak ada tanda dan gejala yang seragam sebagai ciri khas adanya kanker di otak kita. Semua itu tergantung dari faktor kanker (lokasi, ukuran, jenis, hormonal, jaringan penting sekitarnya dan lain-lain) dan faktor penderitanya (usia, daya tahan tubuh, penyakit lain, psikis dan lain-lain).
Begitu pula dengan penanganan kanker otak, tidak ada karakteristik tindakan yang bisa dikerjakan untuk semua kanker di otak. Setiap jenis kanker di otak memiliki protokol terapi yang berbeda-beda. Namun yang perlu diketahui adalah setiap kanker selalu memerlukan informasi tentang jenis kankernya untuk menjadi panduan terapi berikutnya seperti radiasi, kemoterapi, hormonal terapi, targeted therapy, imunoterapi, gen therapy dan lain-lain. Untuk mengetahui jenis kanker di otak bisa dilakukan dengan beberapa cara pembedahan yakni biopsi stereotaxi, biopsi terbuka maupun craniotomy gross tumor removal.
Mari kita kembali ke topik deteksi dini dulu karena ini sangat penting dalam keseluruhan penanganan kanker otak. Sudah menjadi postulat bahwa semakin dini suatu kanker di otak atau dimanapun dalam tubuh diketahui maka akan semakin mudah ditangani, akan semakin baik angka harapan hidup juga semakin baik kualitas hidup penderitanya.
Semua dari kita telah secara berkala melakukan medical check up untuk kesehatan kita, namun sepertinya dijaman sekarang dimana faktor resiko untuk kanker otak semakin tinggi dan banyak, medical check up tidaklah cukup. Brain check up sangat penting untuk dilakukan karena angka kejadian kanker otak dalam kurun waktu 10 tahun ini pesat meningkat. Brain check up cukup dengan MRI (Magnetic resonance imagine) kepala (dengan kontras kalau perlu). Dan semakin besar ukuran Tesla suatu mesin MRI akan makin baik dalam mendeteksi adanya kelainan di dalam otak. Pemeriksaan MRI tidak ada pengaruh radiasinya karena hanya bekerja dengan medan magnet sehingga dari ibu hamil, bayi sampai orang tua renta, bahkan beberapa kali dalam sehari tidak akan memberikan efek radiasi kepada penderitanya.
Deteksi dini dengan Brain check up MRI membuat kita merasa yakin dan nyaman bahwa kita memang tidak menghidap satu penyakit yang sangat menakutkan di otak kita. Kita masih harus bekerja dan bekerja demi anak, istri, dan negara.
Semoga informasi ini bermanfaat. Dan pada edisi berikutnya kita akan bahas mengenai tanda dan gejala yang bisa terjadi pada kanker otak; penanganan kanker otak komprehensif, dan topik lainnya.
Salam
Dr. dr. Made Agus Mahendra Inggas, SpBS.
Kepala,
Departemen Bedah dan Bedah Saraf
RS Khusus Kanker Siloam Semanggi
Jakarta.
*Korespondensi: Made Agus Mahendra Inggas, Dr. dr. SpBS: Phone: +62 21 299 62 888 ext. 20760. Mobile: +6285882272267. Email: made.inggas@siloamhospitals.com